keindahan dirimu
dirimu dan kesempurnaan
sehingga aku malu menghadapmu
tapi aku ingin selalu di dekatmu
aku hanya sosok ciptaan
gumpalan tanah dan air
aku sangat lemah dan miskin
tak mampu langkahkan kaki
hanya kau yang bisa beri jalan
mencari cahayamu untuk kugenggam
sahabat engkau di mana??
kini aku buta
kemana harus melangkah?
mengikuti sang arus atau waktu
semakin kau samar, wajahku yang samar
semakin kau nampak, jiwaku yang tampak
sekarang apa yang terjadi?
mungkin mereka menjawab" sahabat nampak" , tapi bukan
yang terjadi semakin samar, kenapa?
karena ketika jiwa dan raga menyatu
raga hanya bisa membisu, tak berbunyi
kini raga mengisak tangis, membingung
dia buta, tuli, bisu, mati tanpa jiwa
jiwa sudah terbang, seakan tak kembali
raga merobohkan badannya
jiwa melihatnya dan berkata " sabarlah "
sesungguhnya aku bersama orang-orang
yang sabar dan berusaha keras.........
raga tak mendongak sedikitpun
ia terlena dalam sujud
menanti datangnya jiwa dengan penuh harap........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar