seekor burung dara
penuh harapan bersayap lebar
dan berbulu putih bersih
terbang di antara sekeliling noda
hitam dunia insan
mata sipit bagaikan mutiara kasih
melirik ke kanan ke kiri
niscaya kewajiban dari sang raja
untuk terbang ke dunianya
dunia yang penuh keonaran
terbang dan terus terbang
terbang seolah alam
hanya menjadi senangnya
gerah ia rasakan
tatkala menatap seorang hamba
yang merasa dirinyalah yang paling sempurna
alangkah dahsyatnya ia meringik seraya berkata :
" oh betapa..........
naifnya suatu musim
yang telah mengobrak-abrik etika
menjadi sebuah kehancuram
ketahuilah wahai insan
akulah pemilik surgamu
akulah pemilik nerakamu
dan akulah!!
yang menjadi keadilan di atas keduanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar